CBR Strategi pembelajaran
CRITICAL BOOK REPORT (CBR)
IDENTITAS DIRI
Nama : Hafizh Gustian Harlis
NIM : 0301171326
Prodi : PAI-4
Semester : IV (Empat)
Dosen Pengampuh : Dr. H. Mardianto, M.Pd.
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Pembelajaran Luar Kelas
Penulis : Husamah, S.Pd.
Penerbit : Prestasi Pustaka Jakarta
Tahun Terbit : 2013
ISBN : 978-602-256-005-0
Editor : Mohammad Jauhar,S.Pd.
Ilustrasi Sampul : Abdullah Syafik Noer
ISI BUKU
BAB 1 LINGKUNGAN sebagai ELEMEN PENTING OUTDOOR LEARNING
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena, anak pertama kali akan belajar dan memahami sesuatu dari lingkungannya. Pendekatan lingkungan berarti mengajak siswa belajar langsung di lapangan tentang topik-topik pembelajaran. Ada beberapa jenis lingkungan belajar, yaitu : lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan buatan. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
BAB 2 MENGENAL PEMBELAJARAN LUAR KELAS
Menurut Yuliarto, kejenuhan pengembangan di dalam ruang turut memberikan dorongan berkembangnya konsep pendidikan di luar kelas. Alam sebagai media pendidikan adalah suatu sarana efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan pola pikir serta sikap mental positif seseorang. Konsep belajar dari alam adalah mengamati fenomena secara nyata dari lingkungan dan memanfaatkan apa yang tersedia di alam sebagai sumber belajar. Outdoor learning pada prinsipnya memiliki kurikulum yang sama dengan pendidikan formal, namun hanya kemasannya saja yang berbeda. Dengan menggunakan pembelajaran di luar kelas, maka proses belajar cenderung fleksibel, lebih mengutamakan kreativitas, dan inisiatif berdasarkan daya nalar peserta didik dengan menggunakan alam sebagai media.
Elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pendekatan outdoor learning adalah :
Alam terbuka sebagai sarana kelas,
Berkunjung ke objek langsung,
Unsur bermain sebagai dasar pendekatan,
Guru harus mempunyai komitmen.
BAB 3 TERAMPIL MELAKSANAKAN OUTDOOR LEARNING
Pendekatan jelajah alam sekitar merupakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui ilmiah. Hal ini menunjukkan, pendekatan pembelajaran jelajah alam sekitar memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan berkembang setelah pembelajaran berakhir.
Dalam pendekatan jelajah alam sekitar, siswa dapat dihadapkan langsung dengan lingkungan konkritnya dan dalam implementasinya dapat menggunakan discovery dan inkuiri, sedangkan alam sekitar dijadikan sebagai objek yang dieksplorasi.
BAB 4 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERKINI yang MENDUKUNG OUTDOOR
Ada beberapa model pembelajaran, yaitu :
Contextual teaching and learning
Model ini dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam menggunakan model ini, guru membantu dalam mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata.
Problem-based learning
Model pembelajaran ini bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memeroleh pengetahuan.
Project-based learning
Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Cooperative learning
Model ini merupakan strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap bersama dalam bekerja atau membantu di anatara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Directive learning
Yaitu suatu model pengajaran yang sebenarnya berpusat pada guru.
Quantum teaching dan quantum learning
Quantum teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dnegan siswa,merencanakan pembelajaran, dan evaluasinya. Sedangkan quatum learning diperuntukkan untuk siswa sebagai pembelajar.
KELEBIHAN BUKU
Adapun kelebihan dari buku tersebut, adalah :
Buku ini memberikan informasi kepada pembacanya bahwa, pembelajaran bukan hanya dapat dilakukan di dalam kelas, namun juga dilakukan di luar kelas tanpa harus mengabaikan pembelajaran.
Buku ini digunakan sebagai langkah atau strategi untuk dapat membelajarkan siswanya dengan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif , dan menyenangkan.
Dalam isi buku, terdapat beberapa gambar yang dapat menambah ketertarikan pembacany, contoh pada halaman 142.
KEKURANGAN BUKU
Adapun kelemahan dari buku tersebut, adalah :
Tidak ada footnote atau bodynote setelah mengutip pendapat para ahli, sehingga pembaca tidak mengetahui sumber jelas dari buku yang dibacanya.
Urutan pembahasan buku tidak ditulis secara berurut, seharusnya judul pada bab 2 dijadikan pada judul bab 1, begitupula sebaliknya. Karena, seorang calon guru harus mengetahui terlebih dahuu bagaimana bentuk pembelajaran diluar kelas, lalu media apa yang digunakan dalam pembelajaran di luar kelas.
Buku tidak menjelaskan konsekuensi bila menggunakan strategi outdoor learning dalam pembelajaran, baik kelebihan maupun kekurangannya.
KONTRIBUSI untuk GURU PAI
Buku ini sangat cocok untuk digunakan pada guru pendidikan agama Islam, terkhusus pada pembelajaran akidah akhlak. Anak di ajak untuk dapat mengamati lingkungannya dan bagaimana situasi yang terjadi pada lingkungannya, agar pembelajaran tersebut lebih bermakna bagi anak-anak. Buku ini juga memberikan berbagai pembagian model pembelajaran yang dapat dikonsumsi oleh calon guru atau guru. Serta, pembelajaran diluar kelas merupakan salah satu solusi untuk memberikan pembelajaran yang bermakna kepada siswa, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan senang tanpa merasa dipaksa.
IDENTITAS DIRI
Nama : Hafizh Gustian Harlis
NIM : 0301171326
Prodi : PAI-4
Semester : IV (Empat)
Dosen Pengampuh : Dr. H. Mardianto, M.Pd.
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Pembelajaran Luar Kelas
Penulis : Husamah, S.Pd.
Penerbit : Prestasi Pustaka Jakarta
Tahun Terbit : 2013
ISBN : 978-602-256-005-0
Editor : Mohammad Jauhar,S.Pd.
Ilustrasi Sampul : Abdullah Syafik Noer
ISI BUKU
BAB 1 LINGKUNGAN sebagai ELEMEN PENTING OUTDOOR LEARNING
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena, anak pertama kali akan belajar dan memahami sesuatu dari lingkungannya. Pendekatan lingkungan berarti mengajak siswa belajar langsung di lapangan tentang topik-topik pembelajaran. Ada beberapa jenis lingkungan belajar, yaitu : lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan buatan. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
BAB 2 MENGENAL PEMBELAJARAN LUAR KELAS
Menurut Yuliarto, kejenuhan pengembangan di dalam ruang turut memberikan dorongan berkembangnya konsep pendidikan di luar kelas. Alam sebagai media pendidikan adalah suatu sarana efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan pola pikir serta sikap mental positif seseorang. Konsep belajar dari alam adalah mengamati fenomena secara nyata dari lingkungan dan memanfaatkan apa yang tersedia di alam sebagai sumber belajar. Outdoor learning pada prinsipnya memiliki kurikulum yang sama dengan pendidikan formal, namun hanya kemasannya saja yang berbeda. Dengan menggunakan pembelajaran di luar kelas, maka proses belajar cenderung fleksibel, lebih mengutamakan kreativitas, dan inisiatif berdasarkan daya nalar peserta didik dengan menggunakan alam sebagai media.
Elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pendekatan outdoor learning adalah :
Alam terbuka sebagai sarana kelas,
Berkunjung ke objek langsung,
Unsur bermain sebagai dasar pendekatan,
Guru harus mempunyai komitmen.
BAB 3 TERAMPIL MELAKSANAKAN OUTDOOR LEARNING
Pendekatan jelajah alam sekitar merupakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui ilmiah. Hal ini menunjukkan, pendekatan pembelajaran jelajah alam sekitar memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan berkembang setelah pembelajaran berakhir.
Dalam pendekatan jelajah alam sekitar, siswa dapat dihadapkan langsung dengan lingkungan konkritnya dan dalam implementasinya dapat menggunakan discovery dan inkuiri, sedangkan alam sekitar dijadikan sebagai objek yang dieksplorasi.
BAB 4 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERKINI yang MENDUKUNG OUTDOOR
Ada beberapa model pembelajaran, yaitu :
Contextual teaching and learning
Model ini dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam menggunakan model ini, guru membantu dalam mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata.
Problem-based learning
Model pembelajaran ini bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memeroleh pengetahuan.
Project-based learning
Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Cooperative learning
Model ini merupakan strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap bersama dalam bekerja atau membantu di anatara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Directive learning
Yaitu suatu model pengajaran yang sebenarnya berpusat pada guru.
Quantum teaching dan quantum learning
Quantum teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dnegan siswa,merencanakan pembelajaran, dan evaluasinya. Sedangkan quatum learning diperuntukkan untuk siswa sebagai pembelajar.
KELEBIHAN BUKU
Adapun kelebihan dari buku tersebut, adalah :
Buku ini memberikan informasi kepada pembacanya bahwa, pembelajaran bukan hanya dapat dilakukan di dalam kelas, namun juga dilakukan di luar kelas tanpa harus mengabaikan pembelajaran.
Buku ini digunakan sebagai langkah atau strategi untuk dapat membelajarkan siswanya dengan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif , dan menyenangkan.
Dalam isi buku, terdapat beberapa gambar yang dapat menambah ketertarikan pembacany, contoh pada halaman 142.
KEKURANGAN BUKU
Adapun kelemahan dari buku tersebut, adalah :
Tidak ada footnote atau bodynote setelah mengutip pendapat para ahli, sehingga pembaca tidak mengetahui sumber jelas dari buku yang dibacanya.
Urutan pembahasan buku tidak ditulis secara berurut, seharusnya judul pada bab 2 dijadikan pada judul bab 1, begitupula sebaliknya. Karena, seorang calon guru harus mengetahui terlebih dahuu bagaimana bentuk pembelajaran diluar kelas, lalu media apa yang digunakan dalam pembelajaran di luar kelas.
Buku tidak menjelaskan konsekuensi bila menggunakan strategi outdoor learning dalam pembelajaran, baik kelebihan maupun kekurangannya.
KONTRIBUSI untuk GURU PAI
Buku ini sangat cocok untuk digunakan pada guru pendidikan agama Islam, terkhusus pada pembelajaran akidah akhlak. Anak di ajak untuk dapat mengamati lingkungannya dan bagaimana situasi yang terjadi pada lingkungannya, agar pembelajaran tersebut lebih bermakna bagi anak-anak. Buku ini juga memberikan berbagai pembagian model pembelajaran yang dapat dikonsumsi oleh calon guru atau guru. Serta, pembelajaran diluar kelas merupakan salah satu solusi untuk memberikan pembelajaran yang bermakna kepada siswa, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan senang tanpa merasa dipaksa.
Wah bagus bagus konten nya. Mantoel
BalasHapus