CJR 2 strategi pembelajaran akidah akhlak
CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR) 2 (DUA)
DISUSUN untuk MEMENUHI TUGAS dari MATA KULIAH “STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK”
DISUSUN OLEH:
NAMA : HAFIZH GUSTIAN HARLIS
NIM : 0301171326
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) – 4 (EMPAT)
SEMESTER : IV (EMPAT)
DOSEN PENGAMPUH : Dr. H. MARDIANTO, M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang senantiasa memberikan nikmat, taufik dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan critical journal review (CJR) pada mata kuliah “Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak” sebagai salah satu syarat terpenuhinya tugas dari mata kuliah tersebut. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, yang diharapkan syafa’atnya di yaumul hisab kelak.
Ucapan terima kasih pereview kepada Bapak Dr. H. Mardianto, M.Pd.yang telah bersedia memberikan tugas ini kepada saya selaku pereview. Karena, dengan tugas tersebut memberikan kontribusi pemikiran dan semangat yang besar untuk dapat menyelesaikan critical journal review (CJR) ini dengan baik.
Dengan selesainya critical journal review ini, semoga dapat membawa manfaat bagi para pembaca yang nantinya dapat menjadikan jurnal dan cjr ini sebagai referensi. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam mengkritik jurnal dan memberi saran tersebut.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Medan, 12 Mei 2019
Pereview,
Hafizh Gustian Harlis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
RINGKASAN JURNAL
A. Identitas Jurnal 2
B. Ringkasan 2
Pendahuluan 2
Kajian Teori 2
Metodologi Penelitian 3
Pembahasan 3
Kesimpulan 4
PEMBAHASAN 5
KESIMPULAN dan SARAN 7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jurnal yang dipilih penulis adalah strategi pembelajaran PAI berbasis kecerdasan majemuk. Penulis menyadari bahwa, setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Maka, pembelajaran tidak dapat dipaksakan kepada anak untuk mampu menguasai seluruhnya. Untuk itu, ada strategi yang salah yang telah dipakai guru dari sejak dulu, yaitu menganggap semua siswa adalah sama sehingga, harus melakukan cara pembelajaran yang sama untuk hasil yang sama pula. Padahal hal tersebut sama sekali tidak benar.
Selain itu, anak juga memiliki gaya belajar dan tingkat pemahaman yang berbeda, maka dari itulah tugas guru adalah menyampaikan pembelajaran yang dapat dierima oleh seluruh siswa tanpa menjadikan pembelajaran sebagai sebuah paksaan. Dengan demikian, diharapkan setiap siswa dapat belajar Pendidikan Agama Islam secara aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, karena strategi pembelajarannya didesain berlandaskan pada gaya belajar dan kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa.
RINGKASAN JURNAL
Identitas Jurnal
Judul : Strategi Pembelajaran Penddikamn Agama Islam Berbasis Kecerdasan Majemuk (Mutiple Intelegences)
Penulis : Siti Rohmah
Lembaga Penulis : -
Lembaga Penerbit Jurnal : -
Ringkasan
Pendahuluan
Selama ini pendidikan di Indonesia menilai kecerdasan manusia terlalu sempit, manusia dianggap hanya memiliki satu kecerdasan yang dapat diukur yang disebut kecerdasan logika-matematika, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur kecerdasan tersebut adalah tes IQ. Praktek-praktek pembelajaran di Indonesia yang masih mengandalkan pada cara-cara yang lama yang manganggap anak hanya perlu melaksanakan kewajiban yang telah digarisbawahkan oleh guru dan orang tua harus diubah. Pembelajaran satu arah, berorientasi pada keinginan guru dan kurikulum, dan cenderung sangat mengutamakan prestasi akademik saja perlu dikaji ulang, karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat.
Howard Gardner memperkenalkan penelitiannya yang berkaitan dengan multiple intelligences (kecerdasan majemuk). Teorinya menghilangkan anggapan yang ada selama ini tentang kecerdasan manusia. Howard Gardner memberikan definisi tentang kecerdasan sebagai berikut: 1. Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. 2. Kecakapan untuk mengembangkan masalah untuk dipecahkan. 3. Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupan.
Kajian Teori
Pengertian Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences)
Konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intellegences) berawal dari karya Howard Gardner dalam buku Frames Of Mind tahun 1983 didasarkan atas hasil penelitian selama beberapa tahun tntang kapasitas kognitf manusia (Human Cognitif Capacities) Gardner menolak asumsi bahwa kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal. Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Rentang masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Jenis-Jenis kecerdasan menurut Gardner
Pada tahun 1983 Howard Gardner dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengusulkan 8 macam komponen kecerdasan, yang disebutnya dengan Multiple Intelegence (Intelegensi Ganda). Intelegensi ganda tersebut meliputi:
(1) kecerdasan linguistic-verbal
(2) kecerdasan logika-matematik
(3) kecerdasan spasial-visual,
(4) kecerdasan ritmik-musik,
(5) kecerdasan kinestetik,
(6) kecerdasan interpersonal,
(7) kecerdasan intrapersonal,
(8) kecerdasan naturalis;
Metodologi Penelitian
Penulis tidak menyertakan jenis penelitian yang digunakan.
Pembahasan
Konsep Multiple Intelligences Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Mengenal multiple intelligences siswa
Pada dasarnya, hal terpenting dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah bagaimana seorang guru mampu menyampaikan informasi dengan baik selanjutnya disebut sebagai gaya mengajar. Begitu juga, bagi siswa harus dapat menerima informasi yang disampaikan oleh gurunya secara baik pula –yang selanjutnya saya sebut sebagai gaya belajar. Sebagai guru, perlu untuk mengetahui gaya belajar siswa. Guru harus mampu membantu mereka untuk memaksimalkan dan menggunakan gaya belajar mereka, dan mengembangkan kemampuan yang kurang dominan. Dengan demikian, guru perlu menyampaikan informasi dengan menggunakan gaya mengajar yang berbeda. Dengan adanya variasi dalam menyampaikan informasi kepada siswa secara keseluruhan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan lebih cepat, terutama jika metode mengajar yang dipilih digunakan lebih cocok gaya belajar yang disukai mereka. Selain itu, siswa bisa belajar dengan cara lain, tidak hanya dalam gaya yang disukai mereka
Strategi pembelajaran berbasis Multiple Intelligences dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
Strategi pembelajaran kecerdasan majemuk adalah Upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum. Fase-fase Model Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk:
Fase 1 Kurikulum : Guru merencanakan suatu pendekatan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Fase 2 Perencanaan pembelajaran : Guru merencanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai pada setiap materi PAI.
Fase 3 Metodologi pembelajaran: Guru menentukan metode/teknik pembelajaran yang paling sesuai/cocok dengan kompetensi yang ingin dicapai pada setiap materi. Kemudian Guru mengidentifikasi jenis kecerdasan yang paling dominan/efektif digunakan sesuai dengan teknik/metode yang digunakan.
Fase 4 Tujuan pembelajaran : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan meminta siswa untuk ikut berperan aktif dan bekerjasama mengenali dan mengoptimalkan jenis-jenis kecerdasan yang ada pada diri mereka.
Fase 5 Pelaksanaan pembelajaran : Selama pelaksanaan pembelajaran, guru mengobservasi keterlaksanaan kecerdasan majemuk dan mengidentifikasi jenis-jenis kecerdasan yang muncul pada diri siswa.
Fase 6 Evaluasi : Guru mengevaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari, berupa tes, baik tes lisan, tes tertulis ataupun presentasi.
Kesimpulan
Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis kecerdasan majemuk adalah upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki oleh siswa untuk mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis kecerdasan majemuk (Multiple Intelegences) langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengenalkan konsep kecerdasan majemuk pada siswa sebelum proses pembelajaran dimulai, yang berisi delapan kecerdasan yang dimiliki setiap individu untuk merangsang dan memicu siswa dalam menyadari dan mengenali serta menggali kecerdasan dalam dirinya. Kemudian sebelum pembelajaran dilakukan guru bertanya pada siswa dan membuat suatu forum diskusi mengenai delapan kecerdasan tersebut, guru menjelaskan serta mengajak siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan cara melibatkan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada dirinya.
Berpijak pada konsep Multiple Intelligences, keragaman gaya belajar siswa dan perbedaan tingkat kecenderungan siswa mengenai adanya perbedaan individual, kiranya penting untuk diperhatikan bagi para guru untuk memahami keragamaan gaya belajar siswa ini. Dengan demikian, diharapkan setiap siswa dapat belajar Pendidikan Agama Islam secara aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, karena strategi pembelajarannya didesain berlandaskan pada gaya belajar dan kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa.
PEMBAHASAN
Relevansi antara topik jurnal dengan kepenulisan jurnal, hal tersebut sangat berkesinambungan, bahkan juga dalam realita pendidikan yang ada. Banyak guru yang tidak mengetahui konsep bahwa, setiap anak pasti memiliki kecerdasan yang berbeda pula. Sehingga, anak-anak yang tidak ahli pada bidangnya merasa dipaksakan untuk mampu menerima ilmu tersebut.
Pokok-pokok argumentasi penulis dalam pendahuluan, seperti :
Praktek-praktek pembelajaran di Indonesia yang masih mengandalkan pada cara-cara yang lama yang manganggap anak hanya perlu melaksanakan kewajiban yang telah digarisbawahkan oleh guru dan orang tua harus diubah. Pembelajaran satu arah, berorientasi pada keinginan guru dan kurikulum, dan cenderung sangat mengutamakan prestasi akademik saja perlu dikaji ulang, karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat.
Pemilihan serta cakupan kajian teori,
Pengertian kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences)
Gardner menolak asumsi bahwa kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal. Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu.
Jenis-Jenis kecerdasan menurut Gardner
Kecerdasan manusia dibagi menjadi 8 kecerdasan, yaitu : (1) kecerdasan linguistic-verbal (2) kecerdasan logika-matematik (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal, (8) kecerdasan naturalis.
Untuk pemilihan bahan kajian sudah sangat cocok dan sesuai dengan topik yang dibahas dalam jurnal tersebut.
Metodologi penelitian dan relevansinya. Penulis tidak menyertakan jenis penelitian yang digunakan.
Kerangka berfikir penulis pada bagian pembahasan. Kesimpulan dan saran serta implikasinya pada penelitian berikutnya.
Selain penulis menguakkan problem yang terjadi dengan adanya kecerdasan yang berbeda pada setiap anak, namun guru menyamakan atau memakai strategi lama dalam mengajar. Penulis juga memaparkan solusi mengatasi hal tersebut, yaitu dengan strategi pembelajaran kecerdasan majemuk adalah Upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum.
Kritik dan saran pereview jurnal terhadap penulisan jurnal, adalah sebagai berikut :
Perlu adanya pemaparan tentang metode apa yang digunakan penulis dalam meneliti, sehingga jurnal tersebut tau arahnya dilihat dari segi data angka atau kualitasnya.
Sebaiknya diadakannya pemisahan antara kajian teori dengan pembahasan. Karena, kajian teori merupakan landasan yang digunakan penulis dalam meneliti, sedangkan pembahasan merupakan hal-hal apa saja yang akan dibahas dalam penelitian.
KESIMPULAN dan SARAN
Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis kecerdasan majemuk adalah upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki oleh siswa untuk mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam. Untuk itu, diperlukan pengenalan karakteristik kecerdasan anak, sehingga guru dapat merencanakan pembelajaran serta melaksanakannya dengan mudah. Selain itu, anak juga tidak merasa dipaksa dalam mengonsumsi pembelajaran.
DISUSUN untuk MEMENUHI TUGAS dari MATA KULIAH “STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK”
DISUSUN OLEH:
NAMA : HAFIZH GUSTIAN HARLIS
NIM : 0301171326
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) – 4 (EMPAT)
SEMESTER : IV (EMPAT)
DOSEN PENGAMPUH : Dr. H. MARDIANTO, M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang senantiasa memberikan nikmat, taufik dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan critical journal review (CJR) pada mata kuliah “Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak” sebagai salah satu syarat terpenuhinya tugas dari mata kuliah tersebut. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, yang diharapkan syafa’atnya di yaumul hisab kelak.
Ucapan terima kasih pereview kepada Bapak Dr. H. Mardianto, M.Pd.yang telah bersedia memberikan tugas ini kepada saya selaku pereview. Karena, dengan tugas tersebut memberikan kontribusi pemikiran dan semangat yang besar untuk dapat menyelesaikan critical journal review (CJR) ini dengan baik.
Dengan selesainya critical journal review ini, semoga dapat membawa manfaat bagi para pembaca yang nantinya dapat menjadikan jurnal dan cjr ini sebagai referensi. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam mengkritik jurnal dan memberi saran tersebut.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Medan, 12 Mei 2019
Pereview,
Hafizh Gustian Harlis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
RINGKASAN JURNAL
A. Identitas Jurnal 2
B. Ringkasan 2
Pendahuluan 2
Kajian Teori 2
Metodologi Penelitian 3
Pembahasan 3
Kesimpulan 4
PEMBAHASAN 5
KESIMPULAN dan SARAN 7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jurnal yang dipilih penulis adalah strategi pembelajaran PAI berbasis kecerdasan majemuk. Penulis menyadari bahwa, setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Maka, pembelajaran tidak dapat dipaksakan kepada anak untuk mampu menguasai seluruhnya. Untuk itu, ada strategi yang salah yang telah dipakai guru dari sejak dulu, yaitu menganggap semua siswa adalah sama sehingga, harus melakukan cara pembelajaran yang sama untuk hasil yang sama pula. Padahal hal tersebut sama sekali tidak benar.
Selain itu, anak juga memiliki gaya belajar dan tingkat pemahaman yang berbeda, maka dari itulah tugas guru adalah menyampaikan pembelajaran yang dapat dierima oleh seluruh siswa tanpa menjadikan pembelajaran sebagai sebuah paksaan. Dengan demikian, diharapkan setiap siswa dapat belajar Pendidikan Agama Islam secara aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, karena strategi pembelajarannya didesain berlandaskan pada gaya belajar dan kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa.
RINGKASAN JURNAL
Identitas Jurnal
Judul : Strategi Pembelajaran Penddikamn Agama Islam Berbasis Kecerdasan Majemuk (Mutiple Intelegences)
Penulis : Siti Rohmah
Lembaga Penulis : -
Lembaga Penerbit Jurnal : -
Ringkasan
Pendahuluan
Selama ini pendidikan di Indonesia menilai kecerdasan manusia terlalu sempit, manusia dianggap hanya memiliki satu kecerdasan yang dapat diukur yang disebut kecerdasan logika-matematika, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur kecerdasan tersebut adalah tes IQ. Praktek-praktek pembelajaran di Indonesia yang masih mengandalkan pada cara-cara yang lama yang manganggap anak hanya perlu melaksanakan kewajiban yang telah digarisbawahkan oleh guru dan orang tua harus diubah. Pembelajaran satu arah, berorientasi pada keinginan guru dan kurikulum, dan cenderung sangat mengutamakan prestasi akademik saja perlu dikaji ulang, karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat.
Howard Gardner memperkenalkan penelitiannya yang berkaitan dengan multiple intelligences (kecerdasan majemuk). Teorinya menghilangkan anggapan yang ada selama ini tentang kecerdasan manusia. Howard Gardner memberikan definisi tentang kecerdasan sebagai berikut: 1. Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. 2. Kecakapan untuk mengembangkan masalah untuk dipecahkan. 3. Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupan.
Kajian Teori
Pengertian Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences)
Konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intellegences) berawal dari karya Howard Gardner dalam buku Frames Of Mind tahun 1983 didasarkan atas hasil penelitian selama beberapa tahun tntang kapasitas kognitf manusia (Human Cognitif Capacities) Gardner menolak asumsi bahwa kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal. Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Rentang masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Jenis-Jenis kecerdasan menurut Gardner
Pada tahun 1983 Howard Gardner dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengusulkan 8 macam komponen kecerdasan, yang disebutnya dengan Multiple Intelegence (Intelegensi Ganda). Intelegensi ganda tersebut meliputi:
(1) kecerdasan linguistic-verbal
(2) kecerdasan logika-matematik
(3) kecerdasan spasial-visual,
(4) kecerdasan ritmik-musik,
(5) kecerdasan kinestetik,
(6) kecerdasan interpersonal,
(7) kecerdasan intrapersonal,
(8) kecerdasan naturalis;
Metodologi Penelitian
Penulis tidak menyertakan jenis penelitian yang digunakan.
Pembahasan
Konsep Multiple Intelligences Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Mengenal multiple intelligences siswa
Pada dasarnya, hal terpenting dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah bagaimana seorang guru mampu menyampaikan informasi dengan baik selanjutnya disebut sebagai gaya mengajar. Begitu juga, bagi siswa harus dapat menerima informasi yang disampaikan oleh gurunya secara baik pula –yang selanjutnya saya sebut sebagai gaya belajar. Sebagai guru, perlu untuk mengetahui gaya belajar siswa. Guru harus mampu membantu mereka untuk memaksimalkan dan menggunakan gaya belajar mereka, dan mengembangkan kemampuan yang kurang dominan. Dengan demikian, guru perlu menyampaikan informasi dengan menggunakan gaya mengajar yang berbeda. Dengan adanya variasi dalam menyampaikan informasi kepada siswa secara keseluruhan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan lebih cepat, terutama jika metode mengajar yang dipilih digunakan lebih cocok gaya belajar yang disukai mereka. Selain itu, siswa bisa belajar dengan cara lain, tidak hanya dalam gaya yang disukai mereka
Strategi pembelajaran berbasis Multiple Intelligences dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
Strategi pembelajaran kecerdasan majemuk adalah Upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum. Fase-fase Model Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk:
Fase 1 Kurikulum : Guru merencanakan suatu pendekatan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Fase 2 Perencanaan pembelajaran : Guru merencanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai pada setiap materi PAI.
Fase 3 Metodologi pembelajaran: Guru menentukan metode/teknik pembelajaran yang paling sesuai/cocok dengan kompetensi yang ingin dicapai pada setiap materi. Kemudian Guru mengidentifikasi jenis kecerdasan yang paling dominan/efektif digunakan sesuai dengan teknik/metode yang digunakan.
Fase 4 Tujuan pembelajaran : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan meminta siswa untuk ikut berperan aktif dan bekerjasama mengenali dan mengoptimalkan jenis-jenis kecerdasan yang ada pada diri mereka.
Fase 5 Pelaksanaan pembelajaran : Selama pelaksanaan pembelajaran, guru mengobservasi keterlaksanaan kecerdasan majemuk dan mengidentifikasi jenis-jenis kecerdasan yang muncul pada diri siswa.
Fase 6 Evaluasi : Guru mengevaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari, berupa tes, baik tes lisan, tes tertulis ataupun presentasi.
Kesimpulan
Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis kecerdasan majemuk adalah upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki oleh siswa untuk mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis kecerdasan majemuk (Multiple Intelegences) langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengenalkan konsep kecerdasan majemuk pada siswa sebelum proses pembelajaran dimulai, yang berisi delapan kecerdasan yang dimiliki setiap individu untuk merangsang dan memicu siswa dalam menyadari dan mengenali serta menggali kecerdasan dalam dirinya. Kemudian sebelum pembelajaran dilakukan guru bertanya pada siswa dan membuat suatu forum diskusi mengenai delapan kecerdasan tersebut, guru menjelaskan serta mengajak siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan cara melibatkan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada dirinya.
Berpijak pada konsep Multiple Intelligences, keragaman gaya belajar siswa dan perbedaan tingkat kecenderungan siswa mengenai adanya perbedaan individual, kiranya penting untuk diperhatikan bagi para guru untuk memahami keragamaan gaya belajar siswa ini. Dengan demikian, diharapkan setiap siswa dapat belajar Pendidikan Agama Islam secara aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, karena strategi pembelajarannya didesain berlandaskan pada gaya belajar dan kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa.
PEMBAHASAN
Relevansi antara topik jurnal dengan kepenulisan jurnal, hal tersebut sangat berkesinambungan, bahkan juga dalam realita pendidikan yang ada. Banyak guru yang tidak mengetahui konsep bahwa, setiap anak pasti memiliki kecerdasan yang berbeda pula. Sehingga, anak-anak yang tidak ahli pada bidangnya merasa dipaksakan untuk mampu menerima ilmu tersebut.
Pokok-pokok argumentasi penulis dalam pendahuluan, seperti :
Praktek-praktek pembelajaran di Indonesia yang masih mengandalkan pada cara-cara yang lama yang manganggap anak hanya perlu melaksanakan kewajiban yang telah digarisbawahkan oleh guru dan orang tua harus diubah. Pembelajaran satu arah, berorientasi pada keinginan guru dan kurikulum, dan cenderung sangat mengutamakan prestasi akademik saja perlu dikaji ulang, karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat.
Pemilihan serta cakupan kajian teori,
Pengertian kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences)
Gardner menolak asumsi bahwa kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal. Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu.
Jenis-Jenis kecerdasan menurut Gardner
Kecerdasan manusia dibagi menjadi 8 kecerdasan, yaitu : (1) kecerdasan linguistic-verbal (2) kecerdasan logika-matematik (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal, (8) kecerdasan naturalis.
Untuk pemilihan bahan kajian sudah sangat cocok dan sesuai dengan topik yang dibahas dalam jurnal tersebut.
Metodologi penelitian dan relevansinya. Penulis tidak menyertakan jenis penelitian yang digunakan.
Kerangka berfikir penulis pada bagian pembahasan. Kesimpulan dan saran serta implikasinya pada penelitian berikutnya.
Selain penulis menguakkan problem yang terjadi dengan adanya kecerdasan yang berbeda pada setiap anak, namun guru menyamakan atau memakai strategi lama dalam mengajar. Penulis juga memaparkan solusi mengatasi hal tersebut, yaitu dengan strategi pembelajaran kecerdasan majemuk adalah Upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum.
Kritik dan saran pereview jurnal terhadap penulisan jurnal, adalah sebagai berikut :
Perlu adanya pemaparan tentang metode apa yang digunakan penulis dalam meneliti, sehingga jurnal tersebut tau arahnya dilihat dari segi data angka atau kualitasnya.
Sebaiknya diadakannya pemisahan antara kajian teori dengan pembahasan. Karena, kajian teori merupakan landasan yang digunakan penulis dalam meneliti, sedangkan pembahasan merupakan hal-hal apa saja yang akan dibahas dalam penelitian.
KESIMPULAN dan SARAN
Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis kecerdasan majemuk adalah upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (Multiple Intelligences) yang dimiliki oleh siswa untuk mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam. Untuk itu, diperlukan pengenalan karakteristik kecerdasan anak, sehingga guru dapat merencanakan pembelajaran serta melaksanakannya dengan mudah. Selain itu, anak juga tidak merasa dipaksa dalam mengonsumsi pembelajaran.
Komentar
Posting Komentar